Berbeda dengan kuliah akademik yang biasanya ujian satu lawan satu (berhadapan dengan kertas atau phantom ), hal yang harus dihadapi saat ujian di kuliah profesi lebih menakutkan dibanding kertas atau phantom , yaitu pasien, dosen, dan clinical instructor (CI). Oleh karena itu, aku sebut dengan ujian satu lawan banyak. Ilustrasi (picture retrieved from https://douchebagbatman.wordpress.com) Saat profesi, ujian yang mengharuskan mahasiswa berhadapan dengan kertas hanya 1 kali yaitu stase keperawatan gawat darurat (KGD), sisanya adalah ujian praktik dan responsi. Biasanya, hampir di semua stase, ujian penentu kelulusan stase diawali dengan penentuan pasien. Pasien yang didapat saat ujian biasanya adalah hasil kocokkan atau ditentukan oleh dosen. Disinilah ujian satu lawan banyak dimulai. Setelah mendapat pasien, kita harus melakukan pengkajian langsung pada pasien (data primer) dan nyontek melihat status pasien (data sekunder). Saat akan mengkaji pasien, jika pasie
Ini merupakan stase dengan begitu banyak jeritan di dalamnya. Ada jeritan anak-anak yang nangis karena kesakitan dan takut dengan segala tindakan medis. Ada juga jeritan hati para mahasiswa yang ngga tega harus melakukan tindakan-tindakan invasif. Atau justru ada yang takut menghadapi anak-anak di rumah sakit, seperti aku. Selamat datang di stase anak J Praktiknya di mana? Praktiknya di rumah sakit RSUPN Ciptomangunkusumo, RSUP Fatmawati, RSUP Persahabatan, dan RSPAD Gatot Subroto. Ruang yang digunakan yaitu ruang rawat anak (infeksius, non infeksius, bedah), dan perina. Khusus yang dapet lahan di RSUP Persahabatan, ruang perina yang digunakan yaitu perina RSCM. Praktiknya ngapain? · Ruang rawat anak Di ruang rawat anak, tugas utamanya merawat satu orang pasien anak minimal selama 3 hari, dan pasien resume. Seperti praktik di ruang rawat lainnya, di sini kita juga akan mengikuti setiap aktivitas ruangan, seperti menimbang BB rutin, memberi obat, menggan