Skip to main content

Stase Anak

Ini merupakan stase dengan begitu banyak jeritan di dalamnya. 
Ada jeritan anak-anak yang nangis karena kesakitan dan takut dengan segala tindakan medis. Ada juga jeritan hati para mahasiswa yang ngga tega harus melakukan tindakan-tindakan invasif. Atau justru ada yang takut menghadapi anak-anak di rumah sakit, seperti aku.


Selamat datang di stase anak J

Praktiknya di mana?
Praktiknya di rumah sakit RSUPN Ciptomangunkusumo, RSUP Fatmawati, RSUP Persahabatan, dan RSPAD Gatot Subroto. Ruang yang digunakan yaitu ruang rawat anak (infeksius, non infeksius, bedah), dan perina. Khusus yang dapet lahan di RSUP Persahabatan, ruang perina yang digunakan yaitu perina RSCM.

Praktiknya ngapain?
·        Ruang rawat anak
Di ruang rawat anak, tugas utamanya merawat satu orang pasien anak minimal selama 3 hari, dan pasien resume. Seperti praktik di ruang rawat lainnya, di sini kita juga akan mengikuti setiap aktivitas ruangan, seperti menimbang BB rutin, memberi obat, mengganti laken, dan seterusnya.

·        Ruang perina
Beda dengan ruang rawat anak, di sini kita akan lebih banyak observasi. Sebenarnya tindakan yang dilakukan tergantung penempatan di ruang apa. Misalnya, kalau di perina RSCM dibagi menjadi beberapa ruang berdasarkan kategori setiap bayi. Tindakan yang mungkin kamu bisa lakukan di perina seperti menyiapkan susu, mengganti diapers, menimbang BB, mengganti-ganti posisi, atau bahkan sekedar menyentuh bayi yang menangis terus di dalam inkubator.

Tugasnya apa saja?
  1. Laporan asuhan keperawatan pasien utama dan resume di ruang rawat anak dan perina
  2. Laporan pendahuluan di setaip pergantian ruangan
  3. Membuat kreativitas kelompok, bisa di ruang rawat anak atau perina. Nanti sistemnya, membuat proposal yang di konsulkan ke CI dan dosen, lalu implementasi kreativitas, dan membuat laporan kegiatannya.

Ujiannya bagaimana?
Sistem ujiannya hampir sama dengan stase KMB dan Gerontik. Awal datang dibagi pasiennya leh dosen dan CI. Selanjutnya punya 1 jam untuk mengkaji (langsung dan melihat status pasien), menulis hasil pengkajian hingga renpra. Lalu melakukan ujian praktik pada pasien tersebut dan diakhiri dengan ujian responsi.

TIPS menjalani stase anak
Termometer infrared dan oksimetri adalah benda paling menolong di stase ini. Kalau di ruang rawat tidak ada, maka yang terjadi adalah waktu untuk mengecek tanda-tanda vital seluruh anak di ruangan menjadi sangat lama. Ini terjadi karena semua hal yang serba manual dan lama membuat anak gelisah, tidak nyaman, dan akhirnya menangis. Kalau sudah begitu, segala trik harus dilakukan supaya anak tenang, nyaman, dan TTV tetap bisa dilakukan dengan tepat.
Selain itu, sepertinya sebelum masuk ke stase ini harus belajar cara distraksi yang efektif, mengingat-ingat kembali cara-cara berkomunikasi dengan anak, atau sekedar belajar restrain anak usia >5 tahun. Ada cerita sendiri pengalamanku saat ditendang dan dipukul anak usia 8 tahun yang akan diceritakan pada postingan lain.


Comments

Popular posts from this blog

Stase Keperawatan Medikal Bedah (KMB)

Selamat datang di stase yang selama enam minggu mau senyum aja rasanya berat J Karena stase medikal bedah merupakan salah satu stase yang paling mendebarkan dan cukup membuat stress, disinilah kamu akan melihat berbagai macam koping tiap mahasiswa. Aku sendiri kopingnya ngga adaptif, malah doyan banget tidur dan baca novel. Iya bukannya baca buku Black atau Brunner, malah baca novel Dilan dan Milea. Receh memang hidup ini. Praktiknya di mana? Stase KMB dilaksanakan selama enam minggu dengan setting rumah sakit dengan berbagai ruangan. Rumah sakit yang dijadikan wahana praktik yaitu RSUPN Cipto Mangunkusumo, RSUP Fatmawati, RSUP Persahabatan, dan RSPAD Gatot Subroto. Nah selama 6 minggu, kamu akan di rolling di berbagai ruang perawatan. Ruang-ruangannya ini akan disesuaikan dengan ruangan yang ada di masing-masing rumah sakit. Di stase ini juga kamu akan praktik dalam 3 shift yaitu pagi, sore, malam. ·         Ruang Rawat Penyakit Dalam Di ruang ini kamu akan mer

Ujian Satu Lawan Banyak

Berbeda dengan kuliah akademik yang biasanya ujian satu lawan satu (berhadapan dengan kertas atau phantom ), hal yang harus dihadapi saat ujian di kuliah profesi lebih menakutkan dibanding kertas atau phantom , yaitu pasien, dosen, dan clinical instructor (CI). Oleh karena itu, aku sebut dengan  ujian satu lawan banyak. Ilustrasi (picture retrieved from https://douchebagbatman.wordpress.com) Saat profesi, ujian yang mengharuskan mahasiswa berhadapan dengan kertas hanya 1 kali yaitu stase keperawatan gawat darurat (KGD), sisanya adalah ujian praktik dan responsi. Biasanya, hampir di semua stase, ujian penentu kelulusan stase diawali dengan penentuan pasien. Pasien yang didapat saat ujian biasanya adalah hasil kocokkan atau ditentukan oleh dosen. Disinilah ujian satu lawan banyak dimulai. Setelah mendapat pasien, kita harus melakukan pengkajian langsung pada pasien (data primer) dan nyontek melihat status pasien (data sekunder). Saat akan mengkaji pasien, jika pasie

Stase Jiwa

Stase Jiwa?! Sepertinya satu-satunya stase yang saya jalani tanpa banyak mengeluh dan dijalani dengan hati yang ringan dan riang gembira :) Tapi ini tidak berlaku bagi beberapa teman yang memang tidak passion di keperawatan jiwa. Praktiknya di mana? Stase jiwa dilaksanakan selama empat minggu dengan setting rumah sakit jiwa, rumah sakit umum, dan komunitas yang semuanya berada di Bogor. Setting Rumah Sakit Jiwa Selama tiga minggu pertama, praktik dilakukan di rumah sakit Marzoeki Mahdi Bogor, merawat klien dengan gangguan jiwa. Mahasiswa dibagi menjadi empat kelompok yang masing-masing terdiri dari 7-8 orang yang ditempatkan di ruang rawat akut/intermediet/tenang. Kemarin saya praktik di ruang intermediet laki-laki yaitu ruang gatot kaca. Setting Rumah Sakit Umum Setting ini dilakukan di RSUD Kota Bogor yang lokasinya tidak jauh dari RSMM. Nah di setting ini praktik hanya dilakukan selama 3 hari.  Mahasiswa dibagi menjadi tiga kelompok yang masing-masin