Kuliah profesi?
Ih serem banget tau kata kakak tingkat!
Memutuskan untuk melajutkan kuliah profesi setelah 4 tahun kuliah akademik demi gelar Ners memang keputusan yang sangat dilema untuk yang kuliah di FIK karena ‘kecemplung’ sudah terlajur basah. Tapi pasti ngga semua-nya kaya gitu kan, pasti ada yang memang sudah membulatkan tekad pasti ikut profesi. Nah untuk persiapan memulai perkuliahan profesi, ada beberapa hal yang harus kamu ketahui dan persiapkan.
1. Biaya
Biaya yang dikeluarkan untuk kuliah profesi yang dibayarkan ke kampus yaitu BOP per semester. Jadwal pembayarannya sama dengan jadwal pembayaran kuliah akademik sesuai jadwal administrasi di SIAK-NG. Saat profesi ini sebenarnya ada biaya lain yang harus dikeluarkan yaitu untuk biaya klinik (biaya di lahan praktik) dan pelatihan ENBL. Namun untuk mahasiswa reguler, menurut pihak kampus, kedua biaya ini sudah ditanggung oleh negara dengan uang BOPTN. Menurut kabar burung #katanya-katanya sih kalau kita bayar biaya ini sendiri minimal bayar biaya klinik 2,5 jutaan persemester dan 2 jutaan buat pelatihan ENBL.
Nah untuk biaya yang harus dikeluarkan mahasiswa reguler angkatan saya (2012) diberà dua pilhan, yaitu BOP tau BOPB (saya lupa istilah baru-nya di UI). Intinya kalau memilih BOP hanya melampirkan beberapa syarat dan nanti akan diberikan beban biaya dari 10-15 juta per-semester. Sedangkan kalau memilih BOPB nanti tinggal memilih kelas dan memenuhi persyaratan sesuai dengan kelas yang dipilih (maksimal 7,5 juta per semester). Nah berdasarkan pengalaman kemarin, saya dan hampir semua teman-teman yang memilih option BOPB itu biaya BOPB-nya naik dibandingkan saat kuliah akademik.
2. Ujian
Sebelum memulai kuliah profesi, ada dua ujian yang harus dilalui, yaitu ujian tulis dan praktik.
Ujian Tulis
Ujian tulis ini di kerjakan di scele dan dilakukan serempak di lab komputer RIK. Saya lupa jumlah soalnya, kalau tidak salah ada 100 soal pilihan ganda dengan waktu mengerjakan 100 menit. Soal ujiannya ini #katanya-katanya sih soal uji kompetensi perawat, jadi ya susah, bukan susah lagi deng, tapi susah banget hehe. Waktu angkatan saya kemarin, kalau tidak salah ingat, nilai batas lulusnya itu C (55). Tapi ternyata, yang lolos dari nilai itu cuma 1 orang (dari 130an orang yang ujian) dan itupun kakak ekstensi (iya soalnya sesusah itu hahaha). Akhirnya nilai lulusnya diturunin jadi 45. Alhamdulillah lolos :’)
Nah karena di dikerjakan di scele, setelah kamu submit semua jawaban, otomatis akan langsung keluar hasil ujianya. Kalau dibawah batas lulus, siap-siap ikut remedial, serius emang ada remedialnya sampai lolos dari nilai batas lulus.
Tips ujian tulis: jangan telat! soalnya dikerjakan di scele, jadi ya kalo telat berarti memang benar-benar ga ada tambahan waktu. Mungkin kalau mau belajar sebelum ujian tulis ini, bisa lihat contoh soal-soal ujian kompetensi (saya juga belum pernah lihat padahal).
Ujian Praktik
Ujian Lab ini dilakukan selama 2 hari yang terdiri dari praktikum-praktikum selama di kuliah akademik (praktikum 1-5). Nah praktik yang diujikan ditiap mahasiswa setiap hari-nya itu beda-beda, sesuai sama ‘kocokkan’ yang sudah ditentukan oleh koordinator profesi. Ujian praktik apa yang kamu dapatkan, keluarnya di hari H dan bisa diliat di pintu masing-masing Lab. Apa saja yang diujikan? berikut ini praktik-praktik yang diujikan (waktu angkatan saya kemarin):
👊DKKD: dilaksanakan di Lab lantai 4 gedung E RIK (lupa nama lab-nya). Praktik yang diujikan yaitu pemeriksaan fisik (kardiopulmonal, neuromuskular, dan abdomen), pemasangan dan membaca hasil EKG, hand hygiene dan memakai sarung tangan steril, dan memandikan. Penguji-nya dosen-dosen dari depertemen DKKD.
👊KMB: dilaksanakan di general lab lantai 5 gedung E RIK. Sistem ujiannya OSCE, 7 menit per tindakkan (kalau tidak salah ingat :p). Praktik yang diujikan yaitu pemasangan infus, pemasangan NGT, pemasangan kateter urin, perawatan WSD, perawatan luka, pengambilan darah AGD, suntikan (IV, IM, SC), pemberian produk darah, dan pengambilan darah vena. Pengujinya yaitu dosen-dosen dari departemen KMB.
👊Jiwa: dilaksanakan di lab (lupa namanya, yang biasanya untuk praktik jiwa) lantai 5 gedung E RIK. Nah sistem ujiannya ini, kamu masuk ke ruang ujian yang sudah ada dosen dari depertemen jiwa dan satu OP (kemarin sih kakak 2011 yang sudah selesai profesi). Kamu akan diminta untuk mengambil satu kertas undian dan yang melihat tulisannya adalah OP dan dosen penguji. Selajutnya kamu akan diminta memulai interaksi dengan OP sesuai dengan tahapan komunikasi yang sudah dipelajari dari fase orinetasi, kerja, dan terminasi. Nah di fase orientasi ini kamu harus tebak masalah psikososial yang dialami oleh OP. Isi pembicaraan OP akan mengarah ke salah satu masalah psikososial sesuai sama kertas undian yang tadi kamu pilih. Kalau masalahya sudah kamu tebak dan ketahui ya lanjut deh ke tahap kerja dan berikan SP sesuai dengan diagnosisnya, lalu terminasi. Selesai ujian kamu akan di evaluasi. Kalau ternyata diagnosis yang kamu angkat salah ya remedial :(, karena kan berarti aksep yang kamu kasih otomatis salah. Askep yang keluar kemarin yaitu gangguan konsep diri, cemas, kehilangan dan berduka.
👊Maternitas: dilaksanakan di lab (lupa namanya, yang biasanya untuk praktik maternitas) lantai 5 gedung E RIK. Praktik yang diujikan yaitu pemeriksaan leopold dan perawatan penineum. Penguji-nya dosen-dosen dari depertemen maternitas.
👊Anak: dilaksanakan di lab anak lantai 6 gedung E RIK. Praktik yang diujikan yaitu suction, terapi oksigen, fisioterapi dada, napas dalam, batuk efektif, dan pemberian makan melalui NGT. Penguji-nya dosen-dosen dari depertemen anak.
👊Komunitas: dilaksanakan di lab keluarga lantai 6 gedung E RIK. Praktik yang diujikan yaitu latihan RPS/ROM, intervensi askep keluarga dengan ISPA atau hipetensi, penggunaan alat bantu gerak dan ambulasi. Penguji-nya dosen-dosen dari depertemen komunitas.
Setelah baca, langsung pusing dan jadi ragu mau ikut profesi? Tenang aja, itu ga semuanya kamu praktikkan. Pokoknya kamu praktik sesuai sama ‘kocokkan’ yang sudah ditentukan itu, tapi berarti ya harus latihan seluruh tindakan tsb :p
Untuk menunjang perjalanan satu tahun kuliah profesi ini, kamu perlu menyiapkan alat-alat berikut ini:
- Sphygmomanometer dengan cuff untuk dewasa (wajib), cuff anak (saya sarankan punya)
- Stetoskop
- Termometer
- Pen light
- Reflex hammer
- Masker
- Handscoen
- Pita ukur
- Baju profesi minimal 3 pasang
- Baju OK (untuk stase maternitas, tapi ga wajib, bisa pinjam di Lab)
- Gluco meter (yang bisa untuk cek glukosa, asam urat, dan kolesterol lebih baik, sangat berguna di stase komunitas)
- Pulse oksimetri (berguna di semua stase terutama dengan setting RS, tapi saya ga punya soalnya mahal :(, tapi kalo ada uangnya dibeli aja ya :p)
- Tas selempang kecil untuk nursing kit (pokoknya ikuran tas-nya yang ga bikin ribet, kaya tas-tas hitam kecil yang biasa di bawa mas-mas naik gunung ituloh)
- Jam dada (ituloh jam yang dijepit di baju, jadi ga bikin ribet pas cuci tangan dibanding pake jam tangan), kalo ga ada ya bolehlah jam tangan (jangan yang mahal-mahal nanti sakit hati kalo ilang :( Pokoknya jangan ga ada jam di badan ya. Masa mau hitung RR pasien liat HP, ga enak ah :)
Pediatric stethoscope yang Nisrina beli untuk stase anak, dan ternyata tidak terlalupenting untuk dimiliki
4. Pelatihan ENBL (Emergency Nursing Basic Level)
Pelatihan ENBL dilakukan di RIK selama 3 hari. Terdiri dari materi di kelas, praktikum, dan ujian. Pelatihan ini wajib diikuti karena berisi materi dan keterampilan emergency yang dibutuhkan. Pelatihan ini juga salah satu syarat kamu mengikuti stase kegawatdaruratan. Setelah lulus pelatihan, nanti akan dapat sertifikat lulus ENBL.
Last but not least, waktu! Segala tahap profesi ini akan sangat padat dari pertengahan bulan Agustus. Hampir setiap hari akan ada jadwal mulai dari beberapa orientasi, latihan praktikum, ujian, ENBL, remedial. Bahkan saking padatnya, H-1 wisuda-pun masih ada jadwal profesi. Akan ada masanya kamu melihat nanar orang-orang-yang-sedang-riang-gembira- gladiresik-wisuda-di-Balairung dari atas lab di RIK dengan berkata dalam hati “hidup kok gini amat ya” hahaha. Jadi, setelah mengumpulkan revisi skripsi, liburan lah yang puas dan menyiapkan segala kebutuhan wisuda, jadi ga keteteran pas rangkaian persiapan profesi di mulai.
Sekian persiapan perkuliahan profesi di FIK UI. Kalau dibaca emang bikin pusing, tapi kalau sudah dijalani, ternyata ngga ‘se-menyeramkan dan se-ribet’ itu kok. Good luck! :)
Comments
Post a Comment